Ibadah Sunah Pada Saat Idul Fitri

Idul fitri merupakan hari raya besar umat islam setelah melaksanakan ibadah puasa Ramadan selama satu bulan. Selama bulan Ramadan umat Islam dididik untuk mengendalikan beraneka ragam hawa nafsu. Pengendalian hawa nafsu merupakan ibadah yang akan membersihkan diri dari dosa. Hal itu didasarkan pada hadis Nabi Muhammad saw yang berbunyi: “Barang siapa berpuasa Ramadan dengan iman dan mengharap pahala kepada Allah Swt maka diampuni dosa-dosanya yang sudah lampau”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Pada saat idul fitri umat Islam melafazkan takbir hingga menggema ke seluruh penjuru dunia. Suasana yang begitu syahdu yang akan menggetarkan kalbu bagi insan yang mendengar.

Idul fitri idealnya merupakan momen permulaan bagi umat Islam untuk menjadi insan yang lebih baik dari sebelumnya. Sesuai dengan kandungan kata fitri yang memiliki arti kembali kepada kemurnian agama, kembali kepada kesucian hati, jiwa, dan pikiran.

Baca Juga: Ramadan 2025 Segera Tiba, Cek Posternya di Sini.

Ibadah Sunah Pada Saat Idul Fitri.
Hari Raya Idul Fitri/Canva: Dokumentasi Pribadi.

Baca Juga: Lailatul Qadar 2025, Keistimewaan dan Waktunya.

Ibadah Sunah Idul Fitri

Idul Fitri merupakan hari raya berbuka, di mana umat Islam boleh makan serta minum dan lain sebagainya di siang hari setelah sebelumnya hal-hal tersebut tidak boleh dilakukan selama bulan Ramadan. Sebagai momen yang istimewa ada baiknya idul fitri diisi dengan berbagai ibadah sunah sehingga akan memberi makna tersendiri. Ibadah sunah tersebut meliputi:

  1. Mandi. Ali ra pernah ditanya tentang kapan saja mandi yang disunahkan, ia menjawab, “Pada hari Jum’at, hari wuquf di Arafah, hari raya idul fitri, dan hari raya idul adha.”
  2. Mendahulukan makan sebelum keluar rumah untuk melaksanakan sholat idul fitri. Anas ra berkata, “Pada hari raya idul fitri, Rasulullah saw tidak keluar rumah kecuali setelah makan beberapa biji kurma.”
  3. Sholat id di tanah lapang. Abu Sa’id Al-Khudriy ra berkata: “Dulu Rasulullah saw keluar dihari raya idul fitri dan idul adha menuju lapangan. Maka sesuatu yang beliau mulai pertama kali adalah sholat id…”
  4. Silaturahim dan mendoakan “Taqobbalallahu Minna Waminkum, yang artinya: semoga Allah menerima amal ibadahku dan ibadah kalian”.
  5. Khutbah. Ya’qub bin Ibrahim menyampaikan kepada kami dari Usamah dari Ubaidillah, dari Nafi’ bahwa Ibnu Umar berkata, “Rasulullah saw, Abu Bakar, dan Umar sholat terlebih dahulu dalam dua id sebelum berkhutbah.”
  6. Sedekah. Sulaiman bin Harb menyampaikan kepada kami dari Syu’bah, dari Adi bin Tsabit, dari Sa’id bin Jubair, dari Ibnu Abbas berkata bahwa Nabi saw melaksanakan sholat idul fitri dua rakaat dan beliau tidak sholat sebelum dan sesudah itu. Setelah itu, Nabi saw mendatangi makmum perempuan bernama Bilal. Beliau memerintahkan mereka untuk bersedekah; mereka mulai bersedekah. Ada di antara mereka yang memberikan anting dan kalung-kalung.
  7. Menempuh jalan yang berbeda ketika pulang dari sholat id. Muhammad menyampaikan kepada kami dari Abu Tumailah Yahya bin Wadhih dari Fulaih bin Sulaiman, dari Sa’id bin al-Harits bahwa Jabir berkata, “Pada hari id, Nabi saw mengambil jalan berbeda antara pulang dan pergi.”

Referensi:

  1. Al-Bukhari, Abu Abdullah Muhammad bin Ismail. (2011). Ensiklopedia Hadits Shahih Al-Bukhari I. (Masyhar, MA dan Muhammad Suhadi, terjemahan). Jakarta: Almahira
  2. Nawawi, Imam. (20100. Riyadhus Shalihin. (Zaenal Muttaqin, Terjemahan). Bandung: Jabal
  3. Salim, Abu Malik Kamal bin Sayyid. (2007). Fiqih Sunah Untuk Wanita. (Asep Sobari, Terjemahan). Jakarta: Al-I’tishom
  4. Syamsudin, Din. (2019). Suluk Khutbah Lebaran Hingga Wukuf Arafah. Jakarta: Uhamka Press.

Written by

Setya Thamarina

Menulis adalah salah satu caraku belajar untuk menjadi pribadi yang lebih teroganisir.