Tuberkulosis serta gejala yang muncul

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Kuman Mycobacterium tuberculosis. M. tuberculosis memiliki kemampuan untuk menginfeksi hampir seluruh tubuh manusia. Terdapat beberapa saluran sebagai jalan masuk M. tuberculosis ke dalam tubuh manusia, yaitu: saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan luka terbuka yang terdapat pada kulit. Meskipun demikian M. tuberculosis lebih menyukai tempat dengan kadar oksigen yang tinggi, oleh sebab itu mayoritas penyakit yang disebabkan oleh M. tuberculosis terjadi di paru-paru.

Hingga saat ini TB Paru masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Hal itu diketahui berdasarkan angka kesakitan yang disebabkan oleh TB Paru cenderung mengalami peningkatan setiap tahun. Selain itu, TB Paru juga termasuk ke dalam sepuluh penyebab kematian terbanyak baik di tingkat dunia maupun di Indonesia.

Daftar Isi:

  1. Faktor Risiko
  2. Penularan TB Paru
  3. Tanda dan Gejala
  4. Pengobatan TB Paru
  5. Efek Samping Obat
  6. Pencegahan TB Paru

Faktor Risiko

Terdapat beberapa kelompok yang dengan kondisi tertentu dan atau mempunyai life style yang tidak baik memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena TB Paru bila dibandingkan dengan kelompok lain yang tidak mengalami hal tersebut, kelompok tersebut antara lain:

  1. orang dengan HIV,
  2. orang dengan DM,
  3. perokok,
  4. konsumsi alkohol,
  5. anak usia < 5 tahun dan lansia,
  6. kontak erat dengan seseorang yang memiliki sakit TB,
  7. tenaga kesehatan, dan
  8. berada di area yang memiliki risiko tinggi terkena infkesi TB Paru, seperti: rumah tahanan dan fasilitas kesehatan.

Penularan TB Paru

Seringkali penularan TB Paru terjadi antar sesama manusia melalui perantara udara. Seseorang dengan sakit TB Paru akan menyebarkan penyakit ketika sedang batuk, bersin, atau berbicara yang pada saat bersamaan kuman M. tuberculosis juga ikut keluar. Kuman dapat bertahan selama sekitar empat jam ketika berada di udara bebas, tetapi kuman dapat bertahan lebih lama jika berada dalam ruangan dengan kondisi gelap disertai ventilasi udara yang minim.

Jika kuman terhirup dan masuk ke dalam saluran pernapasan maka tubuh akan memberikan respon. Seseorang dengan kekebalan tubuh yang baik dapat memberikan pertahanan pada tubuh sehingga kuman yang masuk tidak akan menimbulkan penyakit. Tapi, jika infeksi terus berlanjut maka tubuh akan merespon dengan munculnya tanda dan gejala yang beragam.

Tanda dan Gejala

Penyakit TB Paru menimbulkan tanda dan gejala berdasarkan lama dan tempat terjadinya infeksi, antara lain:

  1. rasa tidak nyaman pada tubuh,
  2. demam,
  3. menggigigl,
  4. nafsu makan turun,
  5. berat badan turun,
  6. berkeringat pada malam hari tanpa aktivitas,
  7. batuk lebih dari 2 minggu,
  8. batuk disertai dahak,
  9. batuk dengan dahak dan darah, dan
  10. Nyeri dada.

Pengobatan TB Paru

Pengobatan merupakan salah satu aspek yang penting dalam rangka pencegahan dan pengendalian TB Paru. Ketaatan pasien terhadap pengobatan TB merupakan kunci guna mencapai kesembuhan dan menghindari kasus resistansi obat. Secara khusus pengobatan TB Paru memilki tujuan sebagai berikut:

  1. mempertahankan kualitas hidup dan produktivitas pasien,
  2. mencegah kematian,
  3. mencegah kambuhnya penyakit, dan
  4. mengurangi risiko penularan TB Paru kepada orang yang berada di sekitar pasien.

Hal lain yang turut diperhatikan selama pasien menjalani pengobatan adalah: kontrol teratur agar perkembangan pengobatan dapat dipantau dengan baik.

Efek Samping Obat

Obat dapat menimbulkan reaksi yang berbeda pada tubuh pasien. Terdapat sebagian kecil pasien yang mengalami efek samping obat dengan tingkat keparahan yang beragam, mulai dari ringan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Adapun jenis efek samping obat yang timbul adalah: kemerahan pada kulit dengan atau tanpa gatal, tuli, pusing, ikterik, gangguan penglihatan, produksi air kemih yang rendah, mual, nyeri perut, nyeri sendi, sensasi terbakar atau kebas atau kesemutan pada tangan dan kaki, warna kemerahan pada air kemih.

Tuberkulosis serta gejala yang muncul
Ilustrasi olah raga (Foto: Koleksi pribadi)

Pencegahan TB Paru

Berikut merupakan upaya yang dapat dilakukan agar terindar dari penyakit TB Paru, yaitu: vaksin, olahraga secara teratur, menjaga pola makan dengan gizi seimbang, hindari merokok dan konsumsi alkohol, menggunakan masker, menjaga kebersihan lingkungan termasuk di dalamnya pengaturan ventilasi dan pencahayaan di dalam rumah.

Referensi:

Bahar, Asril. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi 3. Jakarta: FKUI

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Laporan Program Penanggulangan Tuberkulosis 2022. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Tata Laksana Tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI

Price, Sylvia dan Lorraine M. Wilson. (2015). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. edisi 6. volome 2. Jakarta: EGC

World Health Organization. (2023). Global Tuberculosis Report 2023. Diakses pada Juli 2024

Written by

Setya Thamarina

Menulis adalah salah satu caraku belajar untuk menjadi pribadi yang lebih teroganisir.