Cari tahu tentang premenstrual syndrome.

Menstruasi merupakan suatu peristiwa alami yang terjadi pada perempuan. Secara umum siklus menstruasi berkisar 15 sampai dengan 45 hari dengan rata-rata sekitar 28 hari. Siklus menstruasi dihitung sejak hari pertama menstruasi sampai terjadi menstruasi hari pertama pada menstruasi berikutnya. Durasi menstruasi juga terdapat perbedaan antara perempuan satu dengan perempuan yang lain, yaitu berkisar 2 sampai dengan 8 hari dengan rata-rata 4-6 hari.

Terdapat beberapa fase peristiwa yang terjadi sebelum periode menstruasi dimulai. Salah satu dari fase yang mendahului tersebut dikenal dengan nama Premenstrual Syndrome (PMS). PMS adalah masalah kesehatan yang terdiri dari kumpulan gejala-gejala pada fisik dan psikis yang berulang secara teratur setiap siklus menstruasi. Peristiwa PMS muncul sekitar 5 hari sebelum menstruasi dan menghilang beberapa hari setelah periode menstruasi dimulai. PMS umumnya terjadi pada perempuan dengan rentang usia produktif.

Cari tahu tentang premenstrual syndrome
Ilustrasi perempuan (Foto: Dokumen pribadi)

Kali ini saya mau sharing seputar PMS yang gejala-gejalanya muncul pada waktu tertentu saja. Hal tersebut yang menyebabkan PMS sering kali luput dari perhatian. Gejala-gejala akibat PMS tentunya bervariasi pada tiap perempuan. Bagi sebagian perempuan gejala-gejala PMS yang muncul cenderung ringan dan tidak berdampak pada kehidupan sehari-hari. Tapi tidak demikian bagi sebagian perempuan yang lain, PMS justru dapat memberikan dampak negatif yang signifikan pada kualitas hidupnya. Dampak negatif tersebut memberikan pengaruh buruk pada: pekerjaan, aktivitas sehari-hari, hubungan antar sesama manusia baik secara personal dan atau sosial.

Pada awalnya, saya termasuk orang yang kurang memberi perhatian pada PMS. Saya termasuk orang yang tidak merasakan gejala fisik apapun saat menjelang menstruasi, saat menstruasi hingga akhir menstruasi. Tampaknya semua berjalan baik-baik saja. Sampai ketika ada momen yang pada akhirnya mengubah sudut pandang saya.

Ada momen ketika saya memiliki emosi yang tidak stabil (salah satunya adalah cemas berlebih) yang berakibat negatif sehingga menimbulkan konflik pada hubungan sosial saya. Setelah sharing dengan teman yang juga seorang tenaga kesehatan mengenai kondisi saya saat itu, maka diambil kesimpulan bahwa kemungkinan saya mengalami PMS. Saya merasa amat terkejut dengan pendapat tersebut. Bagaimana tidak, selama ini saya memiliki aktifitas sehari-hari yang berjalan normal tanpa ada hambatan saat menjelang menstruasi, saat menstruasi hingga akhir menstruasi.

Saya jadi teringat dengan definisi sehat yang tidak hanya sehat secara fisik tetapi juga sehat secara psikis. Oleh karena itu saya putuskan untuk mencatat kapan gejala-gejala emosi tersebut muncul. Setelah beberapa bulan melakukan pengamatan, didapatkan hasil bahwa gejala-gejala tersebut muncul ketika menjelang menstruasi. Saya mulai mengubah life style saya secara perlahan untuk mengatasi hal tersebut, yaitu dengan mengupayakan untuk selalu positive thinking.

Sampai saat ini penyebab PMS masih belum diketahui dengan jelas. Tetapi latar belakang keluarga, life style seperti kurang atau tidak berolah raga dan pola makan yang tidak sehat diketahui berhubungan erat dengan terjadinya PMS. Adapun pola makan tidak sehat yang diketahui berhubungan erat dengan terjadinya PMS adalah berlebihan dalam konsumsi: makanan manis, makanan cepat saji, makanan yang digoreng, dan alkohol.

Gejala-gejala yang muncul pada PMS sangat bervariasi. Beberapa diantara gejala-gejala PMS meliputi:

  1. gejala-gejala fisik: perut kembung, jerawat, payudara membesar dan lunak, kikuk, susah atau tidak bisa buang air besar, diare, sakit kepala, berat badan bertambah, nyeri sendi, nyeri otot, nyeri punggung, dan
  2. gejala-gejala emosional: depresi, letih, nafsu makan meningkat, permusuhan, tidak dapat atau sulit konsentrasi, perubahan pola tidur (insomnia), mudah tersinggung, perasaan yang berubah-ubah, menarik diri dari orang lain, putus asa.

Pengelolaan PMS

Jenis dan tingkat keparahan PMS pada perempuan berbeda antara satu perempuan dengan perempuan yang lain sehingga dalam mengelola PMS pastinya akan melibatkan banyak profesional dalam bidang kesehatan yang saling terintegrasi. Jika gejala-gejala PMS yang timbul relatif ringan maka perubahan life style dapat mengatasi gejala-gejala tersebut. Tapi jika gejala-gejala yang timbul semakin berat bahkan sampai mengganggu kehidupan sehari-hari, maka perubahan life style saja tidak cukup untuk mengatasi hal tersebut.

Berikut merupakan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi PMS dengan derajat ringan. Tidak hanya itu cara-cara tersebut dapat juga digunakan untuk mencegah terjadinya PMS.

1. Meningkatkan kesadaran

Banyak perempuan yang beranggapan bahwa PMS adalah sesuatu hal yang biasa sehingga muncul keraguan untuk membicarakan hal tersebut dan pada akhirnya memutuskan untuk tidak mencari pengobatan. Padahal sesungguhnya PMS dapat diobati dengan mendatangi layanan kesehatan.

2. Skrining mandiri

Memiliki buku catatan harian mengenai siklus menstruasi yang disertai dengan pencatatan gejala-gejala yang muncul sebelum periode menstruasi dimulai. Gejala-gejala yang dicatat juga menjelaskan tentang tingkat keparahan, frekuensi, dan waktu ketika gejala-gejala tersebut muncul.

3. Perubahan gaya hidup

  • olah raga minimal 30 menit dalam sehari,
  • tidur cukup minimal 8 jam sehari, dan
  • berhenti merokok.

4. Menjaga asupan makanan

  • kurangi konsumsi lemak, gula, alkohol, dan garam,
  • konsumsi makanan yang mengandung tinggi protein, dan
  • konsumsi lebih banyak buah dan sayuran.

5. Mengatasi stress

  • latihan pernapasan,
  • latihan relaksasi seperti yoga,
  • melakukan hal-hal yang digemari (hobi), dan
  • membicarakan hal-hal yang dirasakan kepada orang terdekat.

Referensi:

Abay, Halime dan Sena Kaplan. Current Approaches In Premenstrual Syndrome Management. (2019). Diakses pada 23/05/2023.

Price, Sylvia A dan Loraine M. Wilson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 6. Volume 2. Jakarta: EGC.

Written by

Setya Thamarina

Menulis adalah salah satu caraku belajar untuk menjadi pribadi yang lebih teroganisir.