Ketahui pencegahan dan tanda gejala DBD

Dengue merupakan virus penyebab penyakit yang umumnya terdapat pada daerah tropis dan subtropis. Kasus Dengue pertama kali di Indonesia dicurigai terjadi di Surabaya, yaitu pada tahun 1968. Angka kejadian Dengue terus mengalami peningkatan dan saat ini Indonesia merupakan negara endemis Dengue. Menurut Kemenkes (2023) kejadian terbanyak kasus Dengue terdapat di Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Dengue. Virus ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui perantara nyamuk dari genus Aedes. Manusia dapat terkena penyakit ini akibat gigitan nyamuk betina yang mengandung virus Dengue. Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus merupakan beberapa jenis Aedes yang menjadi perantara panyakit DBD.

Daftar Isi:

  1. Nyamuk Aedes
  2. Tanda dan Gejala DBD
  3. Pencegahan DBD

Nyamuk Aedes

Nyamuk Aedes termasuk ke dalam golongan hewan diurnal yaitu hewan yang memiliki aktivitas mencari makan pada siang hari. Umumnya aktivitas Nyamuk Aedes dimulai beberapa jam setelah matahari terbit, yaitu sekitar pukul 08.00-12.00 hingga beberapa jam sebelum matahari terbenam, yaitu sekitar pukul 15.00-17.00. Aedes aegypti sering kali ditemukan di dalam ruangan, sedangkan Aedes albopictus sering kali ditemukan di kebun atau di luar ruangan.

Karakteristik nyamuk Aedes meliputi:

  1. berwarna hitam dengan belang-belang putih di seluruh tubuh,
  2. aktif menggigit pada siang hari,
  3. umumnya berada di tempat yang agak gelap dan lembab,
  4. jentik aktif bergerak dalam air dari bawah menuju permukaan atas,
  5. dapat terbang hingga setinggi 100 meter, dan
  6. gemar hinggap pada benda yang menggantung, seperti: pakaian, kelambu, atau tumbuh-tumbuhan dekat dengan tempat berkembang biaknya.

Penyakit DBD dapat terjadi kapan saja dan dapat menyerang semua kelompok usia. Angka kejadian DBD dipengaruhi oleh curah hujan, perilaku masyarakat, dan mibilitas penduduk yang tinggi. Tandon air, vas bunga, bak mandi, tempat penampungan air di belakang kulkas, dan ember merupakan tempat perindukan nyamuk yang tepat jika kurang dijaga kebersihannya.

Ketika curah hujan tinggi maka jumlah kasus DBD cenderung mengalami peningkatan. Mengapa? Karena umumnya ketika curah hujan tinggi maka akan mengakibatkan peningkatan jumlah genangan air, seperti: di dalam ban, sampah plastik, dan tempurung-tempurung kelapa.

Tanda dan Gejala DBD

Tanda dan Gejala DBD
Ilustrasi Penderita DBD (Foto: Dokumen Pribadi)

Tanda dan Gejala DBD

DBD ditandai dengan munculnya demam yang tinggi secara tiba-tiba. Selain itu, akan muncul tanda dan gejala yang lain, meliputi: bercak kemerahan pada kulit, mual dan muntah, anoreksia, nyeri kepala, nyeri otot dan nyeri sendi. Secara umum fase sakit DBD menyerupai pelana kuda, yaitu:

  1. Fase demam yang berlangsung selama tiga hari, dimulai sejak hari pertama sakit (demam) hingga hari ketiga. Pada fase ini umunya nilai trombosit masih normal dan mulai mengalami penurunan di hari terakhir fase demam.
  2. Fase kritis, yang berlangsung pada hari keempat dan hari kelima (24-48 jam). Pada fase ini demam cenderung turun. Akan tetapi, nilai trombosit terus mengalami penurunan sehingga berisiko untuk terjadi perdarahan spontan dan masif. Oleh sebab itu fase ini disebut fase kritis sehingga pasien harus dipantau dengan ketat sehingga perdarahan spontan dan masif dapat dihindari. Akan tetapi, ketika demam turun, banyak penderita beranggapan bahwa dirinya sudah sembuh dan mulai beraktifitas seperti biasa yang pada hakikatnya dapat memperburuk kondisi penderita.
  3. Terakhir merupakan fase penyembuhan, yang berlangsung pada hari keenam dan ketujuh. Pada fase ini demam kembali meningkat, tetapi tidak begitu tinggi, nafsu makan mulai kembali muncul, dan nilai trombosit juga mulai meningkat.

Berdasarkan siklus pelana kuda, maka menghitung hari demam merupakan hal yang penting, sebab dengan mengetahui hari demam maka dapat diprediksi kondisi penderita sudah berada pada fase yang mana.

Menurut Kemenkes, derajat DBD dibagi menjadi empat bagian, yaitu:

DerajatTanda dan GejalaUji Laboratorium
IDemam dan adanya perdarahan (uji torniket positif) serta kebocoran plasma.Trombositopenia (Trombosit ≤100.000), peningkatan hematokrit ≥20%)
IIDBD derajat I dengan disertai perdarahan spontan.Trombositopenia (Trombosit ≤ 100.000), peningkatan hematokrit ≥20%.
IIIDBD derajat I dan II disertai kegagalan sirkulasi (akral dingin dan lembab)Trombositopenia (Trombosit ≤100.000), peningkatan hematokrit ≥20%
IVSyok berat disertai tekanan darh tidak teratur dan nadi tidak terabaTrombositopenia (Trombosit ≤100.000), peningkatan hematokrit ≥20%
Sumber: Kemenkes, 2020.

Pencegahan DBD

Perindukan Nyamuk DBD
Ilustrasi Tempat Perindukan Nyamuk Aedes (Foto: Dokumen Pribadi)

Teknik 3M Plus merupakan upaya yang dilakukan untuk mencegah penyakit DBD. Teknik ini dilakukan secara teratur dengan cara memberantas jentik nyamuk dan menghindari gigitan nyamuk. Upaya tersebut meliputi:

  1. menguras bak mandi dan tempat-tempat penampungan air, seperti: bak mandi dan drum. Dinding tempat penampungan air harus digosok untuk membersihkan telur nyamuk yang melekat pada dinding,
  2. menutup rapat semua tempat penampungan air. Menutup rapat juga dapat diartikan dengan mengubur barang bekas dalam tanah sehingga tidak berpotensi menjadi sarang nyamuk,
  3. daur ulang barang bekas yang memiliki potensi menjadi sarang nyamuk,
  4. plus mencegah perkembang biakan nyamuk dengan cara:
    • menggunakan obat anti nyamuk,
    • memelihara ikan pemakan jentik nyamuk,
    • memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi,
    • gotong royong membersihkan lingkungan
    • memperbaiki saluran dan talang air yang mampet,
    • tidak menggantung pakaian,
    • menaburkan bubuk larvasida pada penampungan air.

Referensi:

Izzatina, Dina, dkk. (2023). Identifikasi Keberadaan Nyamuk Aedes Spp Vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) di Gampong Pineung Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner. Volume 7. No 1. 22-30.

Kemenkes .(2020). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Infeksi Dengue Pada Dewasa. Jakarta: Kemenkes.

Kemenkes .(2023). Laporan Tahunan 2022 Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Kemenkes.

Written by

Setya Thamarina

Menulis adalah salah satu caraku belajar untuk menjadi pribadi yang lebih teroganisir.