
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit dan status kesehatan pada populasi manusia. Tujuan Epidemiologi adalah untuk menjelaskan etiologi (penyebab penyakit) dan memberikan dasar bagi pengembangan langkah-langkah pengendalian serta pencegahan penyakit bagi kelompok atau populasi berisiko.
Daftar Isi:
Riwayat Alamiah Penyakit

Penyakit adalah suatu kesakitan yang biasanya memiliki setidaknya dua kriteria, yaitu: agens penyebab yang telah diketahui, beberapa tanda dan gejala yang sudah diketahui, atau perubahan pada tubuh yang terjadi secara terus-menerus.
Proses penyakit dimulai saat seseorang yang mudah terkena penyakit sampai timbulnya penyakit. Tiap penyakit memiliki perjalanan alaminya sendiri atau disebut juga riwayat alamiah penyakit. Riwayat alamiah penyakit ialah kejadian yang khas dari awitan (kejadian awal) sampai penyembuhan jika tidak diganggu oleh tindakan medis (pengobatan) atau jika penyakit dibiarkan melengkap proses perjalanannya sendiri.
Riwayat alamiah penyakit terdiri dari empat fase, yaitu: fase rentan, fase presimtomatik, fase klinik, dan fase terminal (Rothman, 1981; Mausner dan Kramer, 1985 dalam Bhisma Murti, 1997).
- Fase Rentan. Fase Rentan adalah tahap berlangsungnya faktor penyebab pertama kali bertemu dengan manusia. Pada fase ini faktor penyebab belum menimbulkan penyakit, tapi sudah meletakkan dasar-dasar untuk terjadinya suatu penyakit, misal: kebiasaan merokok, obesitas, paparan radiasi, gen, dan usia. Faktor penyebab tersebut termasuk juga faktor risiko (faktor yang kemunculannya meningkatkan timbulnya penyakit). Faktor risiko ada yang bisa diubah, seperti: kebiasaan merokok dan obesitas. Akantetapi, faktor risiko ada juga yang tidak dapat diubah, seperti: gen dan usia.
- Fase Presimtomatik. Fase presimtomatik adalah tahap berlangsungnya proses penyakit. Pada fase ini penyakit belum muncul, tetapi telah terjadi perubahan pada tubuh, misal perubahan tidak normal pada hasil pemeriksaan laboratorium.
- Fase Klinik. Fase klinik adalah fase di mana sudah banyak perubahan tidak normal yang terjadi pada tubuh. Pada tahap ini tanda dan gejala sudah mulai muncul, contoh: demam, batuk, lemas, nafsu makan berkurang, nyeri dada, berat badan turun.
- Fase Terminal. Fase terminal adalah tahap akhir dari penyakit. Akibat dari penyakit, yaitu: sembuh, cacat, dan kematian.
Selain itu terdapat beberapa ukuran waktu yang perlu diketahui dalam riwayat alamiah penyakit, yaitu:
- Periode laten (masa inkubasi) adalah periode waktu sejak masuknya penyebab awal hingga timbulnya tanda dan gejala.
- Durasi adalah periode waktu sejak terdeteksinya penyakit (timbul tanda dan gejala) hingga timbulnya akibat penyakit (sembuh, cacat, atau kematian).
Tahapan Pencegahan Penyakit
Setiap manusia memiliki respons yang berbeda terhadap penyakit. Penyakit dapat dilakukan upaya pencegahan sehingga proses perkembangan penyakit menjadi berhenti atau lambat, baik oleh respons alami tubuh atau melalui pengobatan medis.
Konsep pencegahan penyakit tersebut meliputi langkah-langkah untuk mengganggu atau memperlambat penyakit atau kelainan. Langkah-langkah tersebut terdiri dari tiga tahapan pencegahan, yang terdiri dari:
- Pencegahan primer meliputi setiap kegiatan yang dapat mencegah atau mengendalikan kejadian baru dari suatu penyakit. Aspek utama pencegahan primer adalah promosi kesehatan, pendidikan kesehatan, dan perlindungan kesehatan. Bentuk kegiatan pencegahan primer, seperti: perubahan gaya hidup, imunisasi, perlindungan makanan dan minuman, gizi yang cukup, dan sanitasi. Langkah-langkah dalam upaya pencegahan primer harus diorientasikan pada pengaturan perilaku dan gaya hidup melalui promosi dan pendidikan kesehatan.
- Pencegahan sekunder adalah mengurangi durasi atau memperpanjang hidup. Tindakan dari pencegahan sekunder adalah deteksi dini penyakit (skrining kesehatan). Skrining kesehatan bertujuan untuk menemukan perubahan tidak normal dalam tubuh seseorang (misal: nilai laboratorium yang tidak normal). Jika dalam skrining kesehatan ditemukan perubahan tidak normal dalam tubuh maka diagnosis dan pengobatan dapat dimulai secepat mungkin untuk mencegah perkembangan penyakit, memperlambat perkembangan penyakit, dan mencegah penyebaran penyakit (pada penyakit menular). Skrining kesehatan dapat menjadi pencegahan primer bagi kelompok yang tidak terpapar faktor risiko dan pencegahan sekunder bagi kelompok yang terpapar faktor risiko.
- Pencegahan tersier adalah membatasi atau menghalangi perkembangan ketidakmampuan atau penyakit ke tahap lanjut (komplikasi) yang membutuhkan perawatan intensif. Pencegahan tersier juga melingkupi penyediaan sarana rehabilitatif ketika sudah timbul penyakit atau ketidakmampuan. Pada tahap ini, tujuannya adalah membantu mereka untuk memanfaatkan layanan kesehatan semaksimal mungkin sehingga tidak bergantung pada praktisi kesehatan dan institusi perawatan. Rehabilitasi memiliki pengertian sebagai upaya untuk memulihkan seseorang yang sakit sehingga menjadi manusia yang lebih berdaya guna, produktif, mengikuti gaya hidup yang memuaskan, serta memberikan kualitas hidup sebaik mungkin sesuai tingkatan penyakit dan ketidakmampuan yang dimiliki.
Referensi:
Arias, Kathleen Meehan. (2009). Investigasi Dan Pengendalian Wabah Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Jakarta: EGC.
Murti, Bhisma. (1997). Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Timmreck, Thomas C. (2004). Epidemiologi Suatu Pengantar. Edisi 2. Jakarta: EGC.