
Judul Buku: The Burning God, Sang Dewi Api.
Penulis: R. F. Kuang.
Genre: Fiksi Sejarah.
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama.
Jumlah Halaman: 672.
Ukuran Buku: 23 cm.
ISBN: 9786020668826 (Cetak) dan 9786020668833 (Digital).
Seri ini merupakan akhir dari dua buku sebelumnya dengan judul The Poppy War dan The Dragon Republic. Menceritakan akhir dari perjuangan Fang Runin untuk melampiaskan amarah karena kehilangan orang-orang yang ia sayangi dan perjuangan untuk menciptakan kedamaian dunia.
Senada dengan buku sebelumnya, buku ini terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama terdiri dari sepuluh bab yang mengisahkan perjuangan Rin untuk membalas pengkhianatan Republik dengan membantuk koalisi Selatan. Bagian kedua terdiri dari sebelas bab yang mengisahkan perjuagan Rin menjadi pemimpin tunggal atas koalisi selatan dalam perang melawan Republik. Bagian ketiga terdiri dari tiga belas bab yang mengisahkan keberhasilan Rin dalam memenangkan peperangan.
Profil Penulis
Rebecca F. Kuang adalah seorang penulis bestseller New York Times yang sudah beberapa kali meraih penghargaan.
Ia menyandang gelar MPhil bidang kajian Bahasa Cina dari Universitas Cambridge dan MSc bidang Kajian Bahasa Cina Kontemporer dari Oxford.
Sinopsis Buku

Buku ini dimulai dengan kilas balik kisah Trifecta yang merupakan legenda dalam dunia Syamanisme. Mengisahkan proses Trifecta yang terdiri dari Jiang Ziya, Riga, dan Su Daji menjadi sauh yaitu sebuah ikatan spiritual yang membuat ketiganya menjadi saling bergantung dan juga kuat.
Perang yanhmg telah terjadi menyebabkan Rin kehilangan salah satu anggota gerak badannya. Kondisi tersebut tidak membuat Rin patah semangat untuk terus berjuang melawan Republik bersama Koalisi Selatan. Koalisi Selatan berisi warga sipil yang secara suka rela dilatih untuk menjadi prajurit. Prajurit ini tidak dilengkapi dengan peralatan perang yang mumpuni. Meskipun demikan, kemenangan demi kemenangan senantiasa dapat diraih. Selain itu, Rin juga melakukan upaya diplomasi untuk memperkuat barisannya.
Di tengah hiruk pikuk kemenangan. tiba-tiba muncul Su Daji dengan perawakan serta penampilan yang jauh berbeda dari sebelumnya. Su Daji menilai Rin tidak akan mampu melawan Repbulik. Kemudian Su Daji diiringi dengan rasa percaya diri yang tinggi menawarkan bantuan dengan berbekal pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki olehnya.
Tanpa diduga, Nezha datang untuk melakukan perlawanan terhadap Rin. Nezha datang dengan kondisi fisik yang prima dan kekuatan Syaman yang jauh lebih hebat dari sebelumnya.
Petarungan tersebut membuat Rin babak belur dan terdesak. Kondisi tersebut semakin diperburuk ketika Rin sempat hilang koneksi dengan Phoenix. Akibatnya seluruh sekutu mengkhianati Rin, bahkan mereka bermaksud menyerahkan Rin kepada Republik dengan iming-iming imbalan yang sangat besar.
Pikiran Rin disergap rasa kalut yang luar biasa hebat. Tanpa diduga Su Daji muncul dengan muslihat yang pada akhirnya membebaskan Rin dari cengkeraman para pengkhianat.
Dengan segala keterbatasan yang ada, Rin dan Su Daji berupaya menghidupkan Trifecta kembali. Namun, kembalinya Trifecta tidak serta merta memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada. Terdapat perpecahan dalam tubuh Trifecta yang menyebabkan Trifecta hilang untuk selama-lamanya.
Upaya melawan Republik kembali dilanjutkan dilakukan. Rin berupaya menciptakan Syaman baru dan membunuh Naga yang diduga merupakan basis kekuatan Nezha. Dengan usaha yang maksimal bahkan melebihi kapasitas dirinya, kemenangan berhasil diraih oleh Rin.
Akan tetapi, kemenangan tidak seindah dalam bayangan. Kemenangan bukan berarti semua masalah selesai. Ketika kemenangan sudah diraih timbul permasalahan demi permasalahan yang seolah tidak bertepi, seperti: kelaparan yang menimpa nyaris seluruh warga sipil, pemberontakan, dan embargo ekonomi. Semakin terdesak Rin menempuh jalan untuk gencatan senjata dengan Nezha sehingga diperoleh pemecahan masalah.

Ulasan
Membaca buku The Burning God akan semakin membuat adrenalin pembaca naik turun dengan kondisi peperangan yang masih berkecamuk. Kondisi kelaparan yang menimpa nyaris seluruh warga sipil semakin membuat adrenalin akan meningkat.
Trik-trik perang yang dideskripsikan dalam cerita ini membuat buku ini menjadi unik sekaligus menggambarkan pengetahuan penulis tentang trik-trik dalam peperangan.
Terungkapnya masa lalu Trifecta yang turut mempengaruhi perang yang sedang berkecamuk membuat cerita menjadi menarik. Di mana kisah tersebut menjadi pembelajaran bagi Rin untuk mengambil langkah dalam penyelesaian masalah yang sedang dihadapi oleh Rin.
Kelebihan Buku The Burning God
- Jalan cerita yang terus berkesinambungan dan berkembang (termasuk dengan dua buku sebelumnya),
- Tokoh-tokoh dengan karakter yang terus berkembang seiring berjalannya waktu sehingga jalan cerita menjadi asyik,
- Trik-trik perang yang dideskripksikan diapat menjadi wawasan tersendiri bagi pembaca.
Kekurangan Buku The Burning God
- Tidak terdapat halaman dalam buku ini sehingga jika ingin membaca bagian tertentu harus mencari secara manual,
- Terdapat beberapa tipo dalam kata.
Pesan Moral Buku The Burning God
- Terus berusaha dengan maksimal untuk mencapai cita-cita walau kemungkinan berhasil sangat kecil,
- Berpikir dengan tenang sebelum mengambil keputusan sehingga mencegah atau meminimalisir dampak buruk yang mungkin terjadi,
- Menerima dengan pikiran terbuka dan hati yang lapang terhadap usul yang datang dari siapapun,
- Sejarah dapat dijadikan salah satu bahan pembelajaran dalam memecahkan suatu masalah.