Segitiga Epidemiologi

Pengertian Epidemiologi

Epidemiologi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu: Epi yang berarti pada atau di antara, demos yang berarti orang-orang, dan logos yang berarti ilmu. Menurut Kathleen Meehan Arias (2009), Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi, determinan kesehatan, dan kejadian yang terjadi di dalam populasi tertentu. Biasanya ilmu ini digunakan untuk mengendalikan masalah kesehatan.

Adapun Thomas C. Timmreck (2002) berpendapat bahwa Epidemiologi adalah suatu metode investigasi yang digunakan untuk mendeteksi penyebab atau sumber dari penyakit di dalam populasi atau suatu kelompok manusia.

Berdasarkan dua pengertian di atas, dapat dikataka bahwa Ahli Epidemiologi dapat disebut juga sebagai “seorang detektif penyakit”.

Dengan kata lain, Epidemiologi digunakan untuk menggambarkan apa, di mana, kapan, mengapa, dan siapa yang terkena penyakit dan masalah yang berhubungan dengan masalah kesehatan lainnya yang terjadi sehingga tindakan pengendalian dapat diidentifikasi dan dilaksanakan.

Pengertian Penyakit

Proses terjadinya penyakit merupakan suatu hal yang kompleks. Setiap gangguan terhadap fungsi dan struktur tubuh dapat dikatakan sebagai penyakit. Penyakit memiliki pengertian yang luas meliputi kondisi dan peristiwa yang berhubungan dengan kesehatan, seperti: kecelakaan, reaksi obat yang berbahaya, dan cedera.

Penyakit juga dapat didefinisikan sebagai pola respon yang diberikan oleh organisme hidup terhadap beberapa invasi benda asing atau terhadap cedera yang mengakibatkan berubahnya fungsi normal organisme tersebut.

Selain itu, penyakit juga dapat didefinisikan sebagai suatu kegagalan mekanisme tubuh untuk memberikan reaksi tubuh terhadap invasi benda asing sehingga menimbulkan gangguan pada fungsi atau struktur di beberapa bagian organisme tersebut.

Definisi Yang Digunakan Dalam Epidemiologi

  • Endemik, yaitu: berlangsungnya suatu penyakit secara terus-menerus di dalam populasi atau wilayah tertentu.
  • Epidemik adalah wabah atau banyaknya penyakit pada suatu populasi melebihi jumlah penyakit pada tingkat tertentu.
  • Pandemik epidemik yang menyebar luas melintasi negara atau benua, kemungkinan seluruh dunia.
  • Insidens adalah banyaknya jumlah kasus baru dalam suatu populasi selama periode waktu tertentu.
  • Prevalensi adalah banyaknya jumlah kasus penyakit yang ada (baik kasus penyakit yang lama ataupun baru) dalam suatu populasi selama periode waktu tertentu.

Segitiga Epidemiologi

Semua penyakit tidak dapat dikaitkan hanya pada satu faktor. Diperlukan lebih dari satu penyebab untuk menimbulkan penyakit. Oleh sebab itu, saat ini telah diketahui bahwa penyebab penyakit adalah multifaktorial. Penyakit disebabkan oleh karena adanya keterkaitan yang kompleks antara berbagai maca,m faktir, seperti: agens, pejamu, lingkungan dan waktu. Satu bakteri tunggal tidak akan cukup untuk menimbulkan suatu penyakit. Ada hal lain yang patut dipertimbangkan, seperti: cara penularan, sanitasi lingkungan, media yang sesuai untuk perkembangbiakan organisme, tingkat imunitas.

Keterkaitan antar berbagai faktor tersebut akan lebih mudah dipahami dalam bentuk model. Segitiga Epidemiologi merupakan suatu model tradisional yang menitikberatkan pada mekanisme terjadinya penyakit menular. Model ini berguna untuk memperlihatkan interaksi dan ketergantungan faktor satu dengan faktor yang lain, di mana perubahan salah satu faktor dapat menyebabkan risiko timbulnya suatu penyakit menjadi kuat atau lemah.

Segitiga Epidemiologi Sebagai Model Terjadinya Penyakit.
Segitiga Epidemiologi/Foto: Dokumentasi Pribadi.

Pemahaman terhadap istilah yang digunakan dalam segitiga tersebut mutlak diperlukan sehingga dapat memahami model Segitiga Epidemiologi. Istilah tersebut meliputi:

  1. Agens adalah penyebab penyakit, seperti: bakteri, parasit, virus, dan jamur.
  2. Pejamu adalah organisme, biasanya manusia atau hewan yang menjadi tempat persinggahan penyakit. Usia, jenis kelamin, imunitas, susunan genetik, status kesehatan, dan kebugaran tubuh pejamu dapat mempengaruhi timbulnya suatu penyakit.
  3. Lingkungan adalah segala sesuatu yang mengelilingi dan juga kondisi luar manusia atau hewan yang menyebabkan atau memungkinkan penularan penyakit. Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan seperti: sosial, budaya, sanitasi, dan aspek fisik lingkungan.
  4. Waktu dapat berupa lamanya pajanan, periode saat masuknya mikroorganisme penyebab penyakit hingga timbulnya penyakit (masa inkubasi), serta harapan hidup pejamu atau agens.

Segitiga Epidemiologi Mutakhir

Segitiga Epidemiologi Sebagai Gambaran Timbulnya Penyakit.
Segitiga Epidemiologi Mutakhir/Foto: Dokumentasi Pribadi.

Saat ini penyakit non infeksi juga menjadi penyebab kematian utama di dunia. Oleh sebab itu, dibutuhkan model Segitiga Epidemiologi yang lebih mutakhir yang juga mencakup semua aspek dalam model penyakit menular. Dengan demikian, perilaku, budaya, penyakit kronis juga harus ikut diperhitungkan.

Pada Segitiga Epidemiologi Mutakhir, konsep agens digantikan oleh faktor penyebab yang mengindikasikan perlu dilakukan identifikasi terhadap faktor penyebab atau faktor etiologi penyakit, ketidakmampuan, cedera, atau kematian, misal: kecelakaan, radiasi, listrik, faktor biologi, dan bahan kimia.

Misi seorang ahli epidemiologi adalah mematahkan salah satu kaki Segitiga Epidemiologi (Segitiga Epidemiologi Mutakhir). Hal itu dilakukan untuk mengendalikan dan mencegah timbulnya penyakit.

Referensi:

Arias, Kathleen Meehan. 2009. Investigasi Dan Pengendalian Wabah Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Jakarta: EGC.

Timreck, Thomas C. 2004. Epidemiologi Suatu Pengantar. Edisi 2. Jakarta: EGC.

Written by

Setya Thamarina

Menulis adalah salah satu caraku belajar untuk menjadi pribadi yang lebih teroganisir.