Teh merupakan salah satu minuman yang digemari oleh banyak orang di dunia termasuk juga di Indonesia. Minuman ini berasal dari daun teh yang sudah dikeringkan. Jika daun teh diseduh dengan air panas, maka seketika semerbak aroma lembut daun teh akan menyeruak ke udara. Aroma daun teh yang lembut menjadi salah satu alasan banyak orang untuk minum teh.

Pagi hari ketika udara terasa dingin merupakan saat yang tepat untuk minum teh. Hangatnya minum teh disertai aroma teh yang lembut menjadi penyemangat untuk memulai aktifitas. Bagi sebagian orang, hal tersebut seolah sudah menjadi sebuah ritual yang tidak boleh terlewatkan. Bahkan, sering kali teh dijadikan sebagai minuman penghilang dahaga ketika sarapan telah usai.

Siang hari terlebih ketika panas matahari amat terik, teh kembali menjadi primadona yang diburu oleh banyak orang. Baik untuk menemani santap siang atau sebagai minuman selingan saja.

Daftar Isi:

  1. Manfaat Teh
  2. Dampak Buruk Teh
  3. Konsumsi Teh Yang baik

Manfaat Teh

Teh banyak mengandung antioksidan yang berfungsi untuk meredam radikal bebas. Secara spesifik, manfaat teh bagi kesehatan tubuh adalah untuk mencegah berbagai penyakit, seperti: kanker, diabetes, dan jantung. Selain itu antioksidan juga memiliki peran dalam mencegah kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas. Dengan segudang manfaat yang terkandung dalam teh, maka bukan sesuatu hal yang mengherankan kalau teh menjadi minuman yang banyak diminati oleh tiap lapis masyarakat.

Ternyata minum teh punya dampak buruk untuk kesehatan.
Ilustrasi Minum Teh Diiringi dengan Makanan (Foto: Dokumen Pribadi)

Dampak Buruk Teh

Akan tetapi, teh juga dapat memberikan dampak buruk bagi tubuh jika dikonsumsi bersama dengan makanan pada waktu yang sama. Hal itu disebabkan karena teh mengandung senyawa bernama tanin. Tanin merupakan salah satu antioksidan yang memberikan sensasi sepat dan pahit dalam teh. Selain itu, tanin juga memiliki sifat untuk terikat dengan zat besi dan akan menghambat penyerapan zat besi oleh tubuh.

Di sisi lain, zat besi merupakan salah satu komponen penting dalam pembentukan sel darah merah. Dengan kata lain, konsumsi teh dengan makanan pada satu waktu yang sama dan dalam jangka waktu yang lama dapat meningkatkan risiko terkena anemia (kekurangan sel darah merah).

Konsumsi Teh Yang Baik

Meskipun demikian, kondisi tersebut bukan menjadi penghalang kita untuk menikmati minum teh. Menurut WHO (2001), kita tetap dapat mengkonsumsi teh dengan jarak sekitar 1 sampai 2 jam setelah makan. Hal tersebut dapat mengurangi resiko untuk terkena anemia.

Referensi:

Besral, dkk. (2007). Pengaruh Minum Teh Terhadap Kejadian Anemia Pada Usila Di Kota Bandung. Makara Kesehatan, 11(1), 38-42.

Hayati, Aslis Wirda, dkk (2019). Kandungan Gizi dan Manfaat Teh Herbal. Jawa Timur: Uwais Inspirasi Indonesia.

Jumiyati. (2023). Anemia Among Adolescent Girls: Its Association With Protein And Iron Intake. Jurnal Media Gizi Indonesia.

Purnama, Itang, dkk. (2019). Pengaruh Lama Waktu dan Suhu Ekstraksi Terhadap Kandungan Tanin Limbah Daun Teh Hijau Tua. Jurnal Teknik Kimia, 6(2), 555-62.

Webster-Gandi, Joan, et al. (2014). Gizi dan Dietetika, edisi ke-2. Terjemahan: Mario Sadar Bernito Hutagulung, dkk. Jakarta: EGC.

WHO. (2001). Iron Deficiency Anemia.

Written by

Setya Thamarina

Menulis adalah salah satu caraku belajar untuk menjadi pribadi yang lebih teroganisir.